Contoh Makalah : MEROKOK, OBAT TERLARANG dan AKTIVITAS FISIK
Contoh Makalah : MEROKOK, OBAT TERLARANG dan AKTIVITAS FISIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tips Cara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selain itu bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan negara.
Berbicara mengenai masalah kesehatan, maka tidak luput dari perbincangan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain mengenai kebiasaan merokok pada usia remaja bahkan anak sekolah, dan merambat kepada permasalahan penggunaan obat terlarang (narkoba) dikalangan remaja. Sekarang ini banyak anak-anak usia sekolah yang sudah mulai merokok, minum minuman keras, bahkan menggunakan narkoba. Hal tersebut sebagai bukti bahwa pengetahuan tentang bahaya merokok dan mengkonsumsi obat terlarang yang seharusnya diketahui oleh siswa sangat kurang, Kandungan zat yang terkandung didalam rokok dapat mengganggu kesehatan, begitu pula efek yang ditimbulkan oleh mengkonsumsi Alkohol dan Narkoba juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Sehingga secara otomatis apabila organ-organ didalam tubuh ini sudah tidak berfungsi dengan baik maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas fisik seseorang seperti berolahraga, sekolah, bekerja, dan yang lainnya juga akan kurang maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aktivitas Fisik
1. Pengertian Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang dilakukan jasmani manusia dengan melibatkan psikologis, fisiologis, dan kepribadian. Bidang studi ditujukan untuk pemahaman semua aspek kegiatan fisik manusia (biologis, fisik, perilaku, dan sosial). Penerapan ilmu aktivitas fisik bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan manusia (Wankel, Leonard M & Sefton, Judy M dalam Bouchard, C., McPherson, Barry D., & Taylor, Albert W., 1994: 5).
Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang membutuhkan pengeluaran energi, gerak tubuh yang dihasilkan ditujukan untuk memelihara kesehatan fisik, mental dan kualitas hidup sehat. Aktif secara fisik adalah elemen penting dalam mempertahankan hidup yang lebih lama, sehat dan lebih bahagia, karena hal ini dapat membantu mengurangi stres dan dapat memberikan perasaan nyaman secara keseluruhan.
Dalam hal ini aktivitas fisik tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan pikiran. Aktivitas fisik yang dilakukan berdasarkan atas kesadaran dan memiliki tujuan. Pengertian tersebut juga mengarahkan manusia kepada pengaruh aktivitas fisik terhadap unsur yang ada dalam diri dan kehidupannya yang bersifat fisik yaitu biologis, fisik, perilaku dan sosial.
2. Macam – Macam Aktivitas Fisik Dilihat Dari Tujuannya:
a. Ketahanan (Endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang bisa dilakukan selama 30 menit per hari. Contoh beberapa aktivitas yang bisa dilakukan adalah:
1) Berjalan kaki
2) Lari ringan.
3) Berenang,
4) Senam aerobik
5) Bermain tenis.
b. Kelenturan (Flexibility).
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lentur dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang bisa dilakukan selama 30 menit per hari. Contoh beberapa aktivitas fisik yang bias dilakukan adalah:
- Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau sentakan, lakukan secara Teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari tangan dan kaki.
- Senam lantai
- Lari melewati rintangan
- Gerakan – gerakan kombinasi
c. Kekuatan (strength).
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan suatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis (keropos pada tulang). Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang bisa dilakukan selama 30 menit per hari. Contoh beberapa aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah:
1) Push-up,
2) Naik turun tangga
3) Angkat berat/beban
4) Fitnes
Aktivitas fisik tersebut harus dilakukan secara rutin, dan memerlukan waktu untuk bisa melihat hasilnya. Aktivitas fisik dalam kegiatan kerja sehari – hari seperti petani yang mencangkul, pekerja angkat barang, dan petugas parkir yang terus melakukan gerakan fisik bisa mendukung tujuan dari aktvitas fisik dengan tujuan ketahanan, kelenturan, dan kekuatan namun kurang bisa berpengaruh secara signifikan.
Melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah hal yang paling penting sehingga dapat membantu seseorang menjaga kesehatan dengan baik. Berikut adalah beberapa manfaat dari melakukan aktifitas secara teratur, yaitu:
1. Membantu orang mengendalikan berat badan.
2. Membantu mengurangi resiko penyakit jantung.
3. Membantu mengurangi resiko diabetes.
4. Membantu menguatkan tulang.
5. Membantu meningkatkan kesehatan mental.
B. Rokok
1. Pengertian Rokok
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat. Berdasarkan PP No.19 tahun 2003, diketahui bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus termasuk cerutu ataupun bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia dimana 60 diantaranya bersifat karsinogenik. Sampai sekarang belum ada batas jumlah yang pasti dengan terpaparnya asap rokok untuk menimbulkan penyakit. Tetapi dari bukti yang ada, terpaparnya dengan asap rokok dalam waktu yang lama akan meningkatkan resiko yang fatal untuk kesehatan. Lebih dari 85% penderita kanker paru adalah perokok, berikut juga adanya hubungan dengan penderita kanker mulut, faring, laring, esofagus, pankreas, serviks, ginjal, ureter, kandung kemih dan kolon. Leukimia juga merupakan salah satu penyakit yang dapat timbul akibat asap rokok.
Sebanyak 25% zat bebahaya yang terkandung dalam rokok masuk ketubuh perokok (perokok aktif) sedangkan 75 % beredar di udara bebas yang beresiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya (perokok pasif). Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap perokok aktif tidak terfilter sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang di hisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
2. Kandungan Racun Dalam Rokok
a. Nikotin
Nikotin adalah zat atau bahan senyawa pirrilidin yang terdapat dalam Nicotina tabacum, Nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang bersifat adiktif dan dapat mengakibatkan ketergantungaan. Nikotin bersifat sangat adiktif dan beracun, tidak berwarna. Nikotin yang dihirup dari asap rokok masuk ke paru – paru dan masuk ke dalam aliran darah kemudian masuk ke dalam otak perokok dalam tempo 7-10 detik.
Nikotin yang terkandung dalam rokok adalah sebesar 0.5–3 nanogram dan semuanya diserap sehingga di dalam cairan darah ada sekitar 40–50 nanogram nikotin setiap 1 ml. Nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensokarbasol dan nitrosaminelah yang bersifat karsinogenik. Pada paru-paru, nikotin akan menghambat aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psiko aktif. Seketika itu, nikotin merangsang terjadinya sejumlah reaksi kimia yang mempengaruhi hormon dan neurotransmitter seperti adrenalin, dopamine dan insulin sehingga membuat sensasi yang
nikmat pada rokok seketika tetapi sensasi ini hanya berlangsung seketika.
Menurut Made (2010: 1) Setiap menghisap rokok, nikotin akan masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya diserap ke dalam aliran darah. Hanya dalam waktu 8 detik, nikotin ini akan sampai ke otak dan merubah kerja otak. Proses ini berlangsung cepat karena nikotin bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.
Nikotin selanjutnya akan meningkatkan denyut jantung dan frekuensi pernafasan. Nikotin juga akan meningkatkan kadar gula darah. Hal ini menyebabkan seorang perokok akan merasa lebih segar setelah merokok.
Nikotin yang terdapat di dalam sel saraf otak juga akan merangsang pengeluaran dopamin. Zat ini merupakan zat yang dapat meningkatkan rasa puas, nyaman dan kesenangan. Pada orang normal, efek dopamin biasanya dicetuskan oleh makanan, rasa nyaman dan kasih sayang dengan orang yang dicintai. Itulah sebabnya mengapa perokok merasakan kenikmatan pada saat menghisap rokok.
Dalam 40 menit, setengah dari efek dopamin akan menghilang, di saat seperti inilah timbul keinginan untuk menghisap satu batang rokok lagi. Hal inilah mengapa seorang perokok akan terus merokok tanpa putus untuk mendapatkan konsentrasi dopamin yang mereka inginkan di dalam otak.
Nikotin akan menyebabkan ketergantungan yang mirip dengan ketergantungan akan obat-obatan narkotika karena nikotin mampu merubah beberapa fungsi otak seperti yang dijelaskan diatas.
b. Tar
Tar adalah senyawa polinuklir hidrokarbon aromatik yang bersifat karsinogenik. Sejenis cairan berwarna coklat tua atau hitam yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru sehingga dapat membuat warna gigi dan kuku seorang perokok menjadi coklat, begitu juga di paru-paru.
Konsentrasi tar yang ada dalam rokok dapat bervariasi, yaitu:
- Rokok dengan kadar tar yang tinggi mengandung tar sekitar 22 mg.
- Rokok dengan kadar tar yang sedang mengandung tar sekitar 15–21 mg.
- Rokok dengan kadar tar yang rendah mengandung tar sekitar 7 mg atau lebih kecil.
Menurut Andrew (2011:1) Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang merokok. Tar merupakan campuran dari beberapa zat yang bersama-sama membentuk suatu massa yang dapat melekat di paru-paru.
Kebanyakan bahan kimia (termasuk tar) yang terkandung di dalam rokok akan tertinggal atau menempel di paru-paru, sehingga lambat laun akan menyebabkan masalah pernapasan. Semakin banyak seseorang menghirup, maka kerusakkan di paru-paru akan semakin besar.
Tar dalam rokok akan meninggalkan noda pada gigi perokok dan mengubahnya menjadi kuning dan kecoklatan. Selain merubah warna gigi, zat racun ini juga dapat mengakibatkan berbagai masalah gigi dan mulut lainnya, seperti periodontitis, penyakit gusi, serta mengakibatkan kanker mulut.
Bahaya tar lainnya dapat menyebabkan kanker yang dapat merusak paru-paru dan penyakit bronkitis yang biasanya dialami oleh para perokok. Racun dari zat ini dapat merusak sel-sel yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dari pembentukan tumor. Bahan berbahaya ini dapat menyebabkan masalah pernapasan yang dikenal sebagai emfisema, yang secara perlahan-lahan membuat jaringan paru-paru membusuk. Selain itu, juga dapat membakar silia (struktur kecil mirip rambut) pada saluran pernapasan (bronchial tubes), yang mana berfungsi untuk menangkap partikel berbahaya agar tidak masuk ke paru-paru. Ketika zat ini berhasil merusak silia, maka zat berbahaya lainnya pun akan dengan mudah masuk dan menempel pada paru-paru, serta kemudian merusaknya.
c. Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida adalah suatu zat beracun yang sifatnya tidak berwarna dan tidak berbau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3%-6% dan gas ini dapat dihisap oleh siapa saja. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus tengah sedangkan arus pinggir akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan keluar lagi.
Menurut Muhammad (2009: 51) Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan oksigen sehingga setiap ada asap tembakau, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melakukan spasme yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila proses ini berlangsung terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses atherosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi di mana-mana. Terpaparnya dengan CO dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan hilangnya kesadaran sampai meninggal.
d. Arsenic
Sejenis unsur kimia yang digunakan untuk membunuh serangga terdiri dari unsur-unsur berikut:
- Nitrogen oksida, yaitu unsur kimia yang dapat mengganggu saluran pernapasan, bahkan merangsang terjadinya kerusakan dan perubahan kulit tubuh.
- Amonium karbonat, yakni zat yang bisa membentuk plak kuning pada permukaan lidah, serta mengganggu kelenjar makanan dan perasa yang terdapat pada permukaan lidah.
e. Amonia
Amonia merupakan gas tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Zat ini sangat tajam baunya. Amonia sangat mudah memasuki sel–sel tubuh. Karena kerasnya racun yang terdapat dalam zat ini, sehingga jika disuntikkan sedikit saja ke dalam tubuh bisa menyebabkan seseorang pingsan.
f. Formic Acid
Formic Acid tidaklah berwarna, bisa bergerak bebas dan dapat mengakibatkan lepuh. Cairan ini sangat tajam dan baunya menusuk. Zat tersebut dapat menyebabkan seseorang seperti merasa digigit semut. Bertambahnya zat itu dalam peredaran darah akan mengakibatkan pernapasan menjadi cepat.
g. Acrolein
Acrolein ialah sejenis zat tidak berwarna, sebagaimana aldehid. Zat ini diperoleh dengan cara mengambil cairan dari gliserol menggunakan metode pengeringan. Zat tersebut sedikit banyak mengandung kadar alkohol. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.
h. Hydrogen Cyanide
Hydrogen cyanide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Zat ini termasuk zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan. Cyanide adalah salah satu zat yang mengandung racun sangat berbahaya. Sedikit saja cyanide dimasukkan ke dalam tubuh maka dapat mengakibatkan kematian.
i. Nitrous Oksida
Nitrous oksida ialah sejenis gas tidak berwarna. Jika gas ini terhisap maka dapat menimbulkan rasa sakit
j. Formaldehyde
Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet dalam laboratorium (formalin).
k. Phenol
Phenol merupakan campuran yang terdiri dari kristal yang dihasilkan dari destilasi beberapa zat organik, seperti kayu dan arang. Phenol terikat pada protein dan menghalangi aktivitas enzim.
l. Acetol
Hasil pemanasan aldehyde (sejenis zat tidak berwarna bebas bergerak) dan mudah menguap dengan alkohol.
m. Hydrogen Sulfide
Hydrogen sulfide ialah sejenis gas beracun yang gampang terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).
n. Pyridine
Cairan tidak berwarna dengan bau yang tajam. Zat ini dapat digunakan untuk mengubah sifat alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
o. Methyl Chloride
Methyl chloride adalah campuran dari zat – zat bervalensi satu, yang unsur–unsur utamanya berupa hidrogen dan karbon. Zat ini merupakan senyawa organik yang dapat beracun.
p. Methanol
Methanol ialah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.
3. Jenis Penyakit yang Diakibatkan Oleh Kebiasaan Merokok
a. Kanker Paru
Terdapat hubungan yang erat antara kebiasaan merokok dengan kanker paru sebab penyebab utama dari penyakit ini adalah rokok. Bahkan Chaerunnisa, secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru. Oleh karena itu, kebiasaan merokok harus dihentikan. Mengingat tidak adanya obat yang manjur untuk menyembuhkan kanker paru, tetapi obat-obatan dan oksigen yang diperlukan hanya untuk meringankan gejalanya saja. Merokok juga dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru.
Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Terdapat pula hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama rokok, dengan timbulnya kanker paru. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogenik. Tar juga berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru pada perokok mencapai 1030 kali lebih sering.
b. Jantung Koroner
Banyak orang mengira bahwa kanker paru merupakan bahaya terbesar akibat merokok. Sesungguhnya, penyakit jantung koronerlah yang jauh lebih berbahaya. Menurut Hans Tjandra.(2003). banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 % (peringkat ketiga) menjadi 16 % (peringkat pertama). Dengan demikian, merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit jantung koroner tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer sebagaimana akibat yang dihasilkan karbon monoksida.
Efek rokok terhadap jantung dapat dijelaskan melalui efek kimia. Ada dua zat yang dianggap mempunyai efek yang besar yaitu CO (Karbon Monoksida) dan nikotin. Efek berkepanjangan dari karbon monoksida adalah bahwa jaringan pembuluh darah akan terganggu, menyempit dan mengeras sehingga dapat mengakibatkan penyumbatan. Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 24 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang dihisap. Faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK (Penyakit Jantung Koroner). Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang 50% pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer. Pembuluh darah yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
c. Stroke
Penyakit stroke merupakan penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
d. Penyakit Mulut
Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dan dihisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit. Gklinis(2004), Memang terdapat keterkaitan yang erat antara merokok dengan kesehatan mulut karena aktivitas merokok dimulai di mulut. Merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur.
C. Obat Terlarang
1. Pengertian Obat Terlarang
Dalam bahasa Inggris, kata obat dibedakan dengan dua kata, yakni “medicine” dan “drug”. Medicine khususnya ditujukan pada obat yang dikonsumsi untuk pengobatan ataupun pencegahan penyakit. Sedangkan drug ditujukan pada obat secara umum. Webster’s New World College Dictionary mendifinisikan drug sebagai “zat apapun (termasuk zat kimia) yang digunakan sebagai obat (medicine) atau sebagai ramuan dalam obat yang membunuh kuman-kuman atau yang mempengaruhi segala fungsi organ tubuh”. Jadi dapat dikatakan bahwa drug mencakup medicine (obat untuk kesehatan) dan juga obat-obatan terlarang. Istilah obat-obat terlarang atau lebih populer “narkoba” muncul karena adanya penyalahgunaan obat-obatan yang tidak semestinya, termasuk di sini penyalahgunaan beberapa jenis obat yang disebut medicine. Obat-obatan generik atau pun yang termasuk golongan “daftar G” (obat keras) yang apabila di minum tanpa mengikuti anjuran bisa juga dikatakan sebagai tindakan penyalahgunaan.
Ilmu kedokteran mengklasifikasikan sumber obat dari 4 sumber, yakni: zat kimia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan mineral. Inilah semua sumber utama dari segala jenis obat, baik untuk jenis obat bagi kesehatan, maupun jenis obat terlarang.
Kategori Obat Terlarang:
1. Stimulant
Stimulant terdiri dari kafein, nikotin (yang terdapat di dalam tembakau), kokain, amfetamin,shabu-shabu, dan ekstasi yang fungsinya untuk mempercepat sistim saraf.
2. Depressant
Depresant terdiri dari alkohol, tranguilizers, dan barbiturates dan berfungsi memperlambat sistim pusat saraf.
3. Hallucinogen
Hallucinogen terdiri dari LSD, PCP, mescaline yang menyebabkan perubahan perasaan dankesadaran.
4. Narkotika
Narkotika terdiri dari heroin, putaw, dan morfin yang lebih memperlambat rasa sakit.
5. Cannabis
Cannabis terdiri dari mariyuana, ganja, dan minyak hasish yang merubah keadaan pikiran dan perasaan.
Dari kelima kategori di atas, di antaranya dikenal beberapa nama obat terlarang yang umum diketahui yang diantaranya adalah kafein, nikotin, kokain, shabu-shabu, ekstasi, alkohol, heroin, putaw, morfin, mariyuana, dan ganja.
Berdasarkan penjelasan tentang obat terlarang diatas maka berikut ini akan dipaparkan tentang jenis-jenis obat terlarang yang sering kita sebut dengan istilah narkoba.
Berdasar pasal 2 ayat 2 Undang-Undang republik Indonesia No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika, psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Psikotropika Golongan I adalah jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan tertinggi, hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, tidak untuk pengobatan (seluruhnya ada 14 jenis), antara lain :
- MDMA (Ecstacy)
- Psilobisin dan Psilosin, zat yang didapat dari sejenis jamur yang tumbuh di Mexico.
- LSD (Lysergic Diethylamide).
- Mescaline, di ilmu pengetahuan diperoleh dari sejenis kaktus yang tumbuh di daerah Amerika Barat.
2. Psikotropika Golongan II adalah kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan menengah, digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan (seluruhnya ada 14 jenis), antara lain :
- Amphetamine (Shabu - shabu)
- Metaqualon
3. Psikotropika Golongan III adalah jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan sedang, mempunyai khasiat, digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan (seluruhnya ada 9 jenis), antara lain:
- Amobarbital
- Flunitrazepam
- entobarbital
4. Psikotropika Golongan IV adalah jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan rendah, berkhasiat dan digunakan luas untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan (seluruhnya ada 60 jenis), antara lain:
- Diazepam
- Barbital
- Klobazam
- Nitrazepam
2. Jenis-jenis Narkoba
1. Opium (Heroin, Morfine)
Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll). Gejala - gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opium:
- Perasaan tenang dan bahagia
- Acuh tak acuh (apatis)
- Malas bergerak
- Mengantuk
- Rasa mual
- Bicara cadel
- Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
- Gangguan perhatian/daya ingat
2. Ganja (marijuana)
Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi. Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja:
- Rasa senang dan bahagia
- Santai dan lemah
- Acuh tak acuh
- Mata merah
- Nafsu makan meningkat
- Mulut kering
- Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
- Depresi dan sering menguap/mengantuk
3. Amfetamin (shabu, ekstasi)
Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian. Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin
- Kewaspadaan meningkat
- Bergairah
- Rasa senang/bahagia
- Pupil mata melebar
- Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
- Susah tidur/insomnia
- Hilang nafsu makan
4. Kokain
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia. Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain:
- Gelisah dan denyut nadi meningkat
- Euforia/rasa gembira berlebihan
- Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat
- Kejang dan tekanan darah meningkat
- Berkeringat dan mudah berkelahi
- Penyumbatan pembuluh darah
- Distonia (kekakuan otot leher)
5. Halusinogen
Berbentuk seperti kertas berukuran seperempat perangko dengan banyak warna dan gambar, atau berbentuk pil dan kapsul. cara pemakaian dengan meletakkan LSD pada lidah.
Sebagai contoh yaitu halusinogen. Halusinogen adalah Iysergic Acid (LSD) yang menyebabkan halusinasi(khayalan). termasuk psikotropika gol 1.
Pengaruh halusinogen:
Jangka pendek: sensasi dan perasaan berubah secara dramatis, mengalami flasback atau bad trips, tidak dapat tidur, selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut nadi naik dan koordinasi otot terganggu. Efek jangka panjangnya adalah: merusak sel otak dan daya ingat
6. Alkohol
Menurut Lin (2010) Alkohol merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5% (bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol 20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).
Pada umumnya alkohol :
- Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
- Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
- Merasa senang dan banyak tertawa.
- Menimbulkan kebingungan.
- Tidak mampu berjalan.
3. Dampak Penyalahgunaan narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1) Dampak Fisik
- Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
- Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
- Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
- Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
- Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
- Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, menstruasi tidak teratur, dan amenorhoe (tidak haid)
- Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
- Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
2) Dampak Psikis
- Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
- Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Dampak Sosial
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia hanya untuk mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif dan sebagainya. Banyak penyakit yang muncul akibat dari rokok dan kebiasaan merokok. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sebagian dari penyakit ini, tetapi obat yang ada hanya untuk meringankan gejalanya saja. Dengan demikian kebiasaan merokok sudah pasti akan menggangu kesehatan kita karena timbulnya berbagai macam penyakit, sehingga aktivitas fisik yang kita lakukan tidak dapat maksimal.
Begitu pula dengan kebiasaan mengkonsumsi narkoba. Dimana dari kebiasaan itu juga berdampak terhadap kerusakan system syaraf di dalam tubuh kita. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi obat-obat terlarang (narkoba) dapat mempengaruhi aktifitas fisik.
Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seseorang itu merokok. Jika seseorang menawarkan rokok atau narkoba, maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok dan pengguna narkoba karena mereka hanya ingin menambah koleksi penyakit yang ada dalam tubuh. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikut-ikutan merokok atau menggunakan narkoba, karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras, mereka sebenarnya ingin meninggalkan kebiasaan itu. Beruntunglah bagi orang yang belum merokok dan menggunakan narkoba karena mereka termasuk orang yang smart dan sangat mencintai kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew (2011). Pengertian Tar dan Efeknya Bagi Tubuh. http://tokorokok.com/bahaya-rokok/apakah-tar-itu-apa-efeknya-bagi-tubuh/ diunduh pada tanggal 10 November 2012.
Atep Afi Hidayat. (2011). “Aktivitas Fisik Teratur dan Manfaatnya”. http://www.pantonanews.com/berita-293-aktivitas-fisik-teratur-dan-manfaatnya.html diunduh pada tanggal 19 september 2012.
Harold S. Willard D. (1973). Healthful Living: A Textbook of Personal and Community Health. New York: McGraw-Hill, Inc.
Iin Aryani (2010). Jenis - jenis Narkotika dan Bahayanyahttp://generasi-harapan-bangsa.blogspot.com/2010/06/jenis-jenis-narkotika-dan-bahayanya.htmldiunduh pada tanggal 10 November 2012.
John F.K. (2000). Jantung Kuat Bernafas Lega. Bandung: Indonesia Publishing House.
Made Cock Wirawan (2010). Nikotin dan Kesehatan. http://www.blogdokter.net/2010/08/11/nikotin-dan-kesehatan/ diunduh pada tanggal 10 November 2012.
Mervyn G, Harold S. (2001). Kiat Keluarga Sehat. Bandung: Indonesia Publishing House.
Muhammad Jaya. (2009). Pembunuh Berbahaya itu Bernama Rokok. Yogyakarta: Riz’ma.
Robert M. Jomes F. Thomas L. (1993). Health And Human Behavior. New York: McGraw-Hill, Inc.
Wankel, Leonard M & Sefton, Judy M. (1994). Physical Activity, Leisure, and Recreation. Dalam
Bouchard, C., McPherson, Barry D., & Taylor, Albert W (Eds.), Physical Activity Sciences (pp. 155-165). Illinois: Human Kinetics Book.
Wira. (2011). “Pentingnya Aktivitas Fisik”. dari http://wirainside.blogspot.com/2011/03/pentingnya-aktivitas-fisik.html Diunduh pada tanggal 19 September 2012,